Kilas Balik Selapanan Talks #1
Diskusi Selapanan Talks edisi pertama ini dibuka oleh pembicara kita, Rudy Wiratama S.IP, M.A. dengan tanda tanya besar: “sebenarnya, apa yang kita inginkan?”
Pertanyaan itu kemudian melemparkan diri kita “pulang” kepada hasrat masing-masing. Setelah itu, muncullah pelbagai data kasus gangguan mental & bunuh diri yang saban hari semakin meningkat. Apa yang sebenarnya sedang terjadi?
Meminjam istilah Ranggawarsita, apa yang terjadi pada kita hari ini adalah Kalulun Kalatidha, zaman kegamangan, zaman penuh keragu-raguan. Maka, sudah saatnya setiap kita menjad pihak pertama yang meyakinkan diri akan keinginannya sendiri.
Pembicara kedua kita, Salma Dias, melanjutkan bahwa jagad media sosial banyak sekali mendikte hasrat kita. Segala yang kita inginkan, kita cita-citakan, semuanya terpampang dalam menu explore & lini masa.
Celakanya, kadang kita buta arah. Apakah sebenarnya yang kita inginkan juga kita butuhkan?
Lewat presentasinya, pembicara kita Rudy Wiratama menjelaskan bahwa Ki Ageng Suryomentaram menekankan poin pengendalian diri pada jiwa. Jiwa lah yang kemudian memiliki peranan vital dalam mengontrol keinginan kita. Pertanyannya, bagaimana caranya?
Ada setidaknya 4 tahapan untuk mengendalikan karep:
1. Heneng (Diam sejenak)
2. Hening (Mengevaluasi)
3. Awas (Mengidentifikasi kelemahan)
4. Eling (Menilai secara objektif & terbebas dari tuntutannya)
Selain wedaran soal 4 poin di atas, Salma Diah juga menambahkan perihal pentingnya hiatus dari media sosial. Ini bisa dilakukan dengan istirahat bermain media sosial dalam waktu rertentu. Selain itu, kita juga perlu berfokus penuh saat melakukan kegiatan lain. Contoh sederhana yang bisa kita lakukan adalah dengan tidak membawa HP saat makan & tidur.
Jika cara-cara di atas dapat ditempuh, maka kecil kemungkinannya kita terus terdistraksi oleh keinginan-keinginan sesaat. Maka, penting untuk terus memunculkan kalimat tanya dalam diri kita setiap saat, “sebenarnya kita mau apa?”
Download Materi :