Sistem patriarki Jawa memaksa laki-laki memendam kerapuhan sendiri dan menyalahkan perempuan?
Related Posts
PAGELARAN DARI ISYAK SAMPAI SUBUH: DI SELURUH DUNIA, CUMA JAWA YANG PUNYA
VideoVideo Podcast Senin, 6 Maret 2023
Nilai-nilai kebudayaan Jawa, sebetulnya memiliki capaian yang sudah sangat tinggi, sejak zaman dahulu. Kesenian Jawa misalnya, memiliki pagelaran yang hanya ada satu-satunya di dunia: wayang. Menggabungkan seni tembang, musik, peran, dan dimainkan dari isya, hingga menjelang subuh. Karena itulah, nilai kebudayaan Jawa sebetulnya telah terserap dalam kebudayaan nasional secara umum. Bagaimana penjelasannya?
ORANG JAWA CEN AHLINE MENGOLAH PENDERITAAN HIDUP
VideoVideo Podcast Senin, 6 Maret 2023
Pujangga dalam tradisi kebudayaan Jawa masa lalu, memiliki kelebihan salah satunya mengolah 'penderitaan' dengan menuangkannya ke dalam seni yang manfaatnya dapat dirasakan orang banyak. Dalam tradisi masa kini, sifat ini masih ada. Sala satunya tercermin dari lagu-lagu koplo yang sebetulnya sedih, tapi "dijogeti wae", juga dalam kepercayaan-kepercayaan semacam "dipikir karo mlaku". Lalu, benarkah orang Jawa saat ini sudah tidak seperti dulu?
JAWA PANGGONE RASA: ORANG JAWA TERKENAL JERU SOAL PERASAAN
VideoVideo Podcast Senin, 6 Maret 2023
Dari sekian banyak karakter orang Jawa, "peka" terhadap hal-hal kecil di sekitar adalah salah satu yang khas dari orang Jawa. Itulah mengapa ada sebutan "Jawa Panggone Rasa", atau orang Jawa adalah tempatnya "rasa". Karena kelebihan-kelebihan ini, orang Jawa juga dikenal ahli mengolah rasa. Bagaimana pujangga Jawa tumbuh dengan karakter ini?
SEKILAS TENTANG PUJANGGA “CENTANG BIRU” TERAKHIR TANAH JAWA. SIAPA DIA?
VideoVideo Podcast Senin, 6 Maret 2023
Dalam kebudayaan Jawa, sebutan Pujangga pada awalnya disematkan kepada orang-orang terpilih yang mendapatkan wahyu kapujanggan. Gelar ini secara 'resmi' diberikan oleh entitas keraton. Meskipun sampai saat ini, masih ada beberapa orang yang mendapat sebutan pujangga, namun ternyata ada seseorang yang terkenal sebagai "Pujangga Terakhir Tanah Jawa". Siapa kah dia?